Kerjasama dengan IAIN Manado, Program Knowledge FTIK IAIN Langsa Gelar Seminar Nasional Edupreneurship

Kota Langsa (Humas FTIK) - Program Knowledge Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Langsa mengadakan Seminar Nasional bertema "Paradigma Edupreneurship" pada Senin (05/08/2024) secara daring. Acara ini merupakan hasil kerjasama antara FTIK IAIN Langsa dan FTIK IAIN Manado.
Chief of Programme (CoP) Knowledge FTIK IAIN Langsa, Dr. Muhammad Nur, M.Pd menjelaskan bahwa Seminar Nasional ini merupakan event kedua sejak Knowledge diluncurkan. "kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan keilmuan serta berbagi pengalaman antar dua lembaga pendidikan Islam tersebut dan bagi masyrakat secara umum." Katanya.
Dekan FTIK IAIN Langsa, Dr. Amiruddin Yahya Azzawiy, MA, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa seminar ini adalah wujud nyata dari kerjasama antara FTIK IAIN Langsa dan FTIK IAIN Manado. “Melalui kerjasama ini, kita bisa saling sharing dan berbagi pengalaman dalam konteks keilmuan,” ujarnya. Dr. Amiruddin menekankan pentingnya isu edupreneurship sebagai solusi terhadap problematika lulusan perguruan tinggi yang tidak terserap dengan baik di dunia kerja. “Kita perlu memberikan tambahan wawasan keilmuan terkait entrepreneur kepada lulusan,” tambahnya.
Dr. Amiruddin juga menjelaskan bahwa Edupreneurship kini telah menjadi salah satu mata kuliah di FTIK. “Tujuannya untuk membangun jiwa entrepreneur di kalangan mahasiswa, sehingga mereka lebih eksis di ruang publik,” jelasnya. Dengan adanya mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dengan bekal kewirausahaan yang memadai.
Senada dengan hal tersebut Dekan FTIK IAIN Manado, Dr. Arhanuddin, M.Pd.I, turut menyampaikan pandangannya dalam seminar ini. “Kegiatan ini sangat penting dalam rangka mengembangkan wawasan kita semua,” ucapnya. Menurut Dr. Arhanuddin, tema Edupreneurship saat ini sedang menjadi perbincangan hangat, baik dalam konteks pendidikan maupun dalam masyarakat luas. “Dengan keterbukaan informasi dan media digital, semua orang kini memiliki peluang untuk berbisnis,” jelasnya.
Dr. Arhanuddin juga memaparkan bahwa paradigma Edupreneurship merupakan pendekatan pendidikan yang menggabungkan teori kewirausahaan dengan teori pendidikan. “Paradigma ini diharapkan dapat meningkatkan posisi tawar lembaga pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional,” ujarnya. Ia berharap melalui seminar ini, dapat ditemukan model dan prototipe Edupreneurship yang sesuai dengan konteks lokalitas dan keunikan masing-masing wilayah.
Narasumber dari IAIN Manado, Ilham Syah, M.Pd, menjelaskan pentingnya Edupreneurship dalam mengatasi masalah peningkatan lulusan perguruan tinggi yang menganggur. “Banyak mitos mengenai entrepreneurship yang perlu diluruskan,” kata Ilham. Ia juga memaparkan 10 karakter Edupreneurship dan 3 tipikal entrepreneur yang penting untuk diketahui.
Sementara itu, narasumber dari IAIN Langsa, Mhd. Rasid Ritonga, MA, Ph.D, membahas relevansi dan tujuan Edupreneurship dalam pendidikan. “Edupreneurship in the classroom sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa beralih dari kelas ke ruang bisnis,” ungkapnya. Ia juga membahas peluang dan tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan Edupreneurship di dunia pendidikan.
Chief of Program (CoP) Knowledge FTIK IAIN Langsa, Dr. Muhammad Nur, M.Pd berharap dengan adanya seminar ini apat meningkatkan sinergisitas antara FTIK IAIN Langsa dan FTIK IAIN Manado serta menghasilkan kegiatan lebih lanjut yang bermanfaat bagi kedua lembaga. Seminar ini menjadi momentum penting bagi pengembangan paradigma Edupreneurship di Indonesia, khususnya dalam konteks pendidikan Islam.