Sebanyak 40 orang muslim rohingya terdampar di Kuala Langsa pada bulan Januari 2019. Keadaan mereka yang cukup memprihatinkan dengan membawa duka yang dalam dari negeri mereka mengerakkan hati para relawan yang merupakan mahasiswa dan Dosen PAI untuk berbagi dengan mereka. Pengabdian ini dilakukan secara dua tahap, pada tahap awal Prodi PAI bekerja sama dengan YAKESMA serta dosen FTIK IAIN Langsa dalam mengumpulkan dan menyalurkan bantuan berupa bahan makanan dan pakaian kepada para pengungsi yang pada saat itu masih tinggal sementara di mesjid Imigrasi Langsa. Setelah dipindahkan ke tempat penampungan dinas sosial di Lhokbani, para relawan PAI FTIK IAIN Langsa bekerja sama dengan relawan Peduli Rohingnya Langsa di bawah asuhan bapak Iswantara, melakukan kegiatan pengabdian dalam bentuk yang berbeda yaitu dengan berbagi ilmu.
Konsep dasar pembelajaran lebih difokuskan kepada praktek ibadah, Namun dalam pelaksanaannya relawan terkendala dalam berkomunikasi sehingga pembelajaran diarahkan kepada pengenalan bahasa Indonesia terlebih dahulu. Pembelajaran dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan setiap bulannya, dan setiap 2 bulan sekali akan diadakan evaluasi. Namun sangat di sayangkan setelah para relawan menyelesaikan pembelajaran dibulan pertama, para rohingnya dikabarkan sudah meninggalkan Langsa dan sulit di lacak keberadaannya, sehinga proses pembelajaran terhenti.