Ketua Prodi PGMI IAIN Langsa menjadi peserta seleksi Kongres Bahasa Indonesia XII

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII pada 25—28 Oktober 2023. Kongres Bahasa Indonesia yang diadakan lima tahun sekali ini digelar sangat meriah. Kegiatan ini diadakan di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

KBI XII tahun 2023 ini berkumpul 56 pemakalah dan 442 peserta seleksi. Tujuan perhelatan ini menentukan arah kebijakan pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia melalui pendapat, pikiran, dan informasi tentang penanganan bahasa dari semua unsur pemangku kepentingan.  Temayang diusung adalah “Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa”. Tema ini mengandung makna penguatan literasi baca-tulis yang bersinergi pada kesadaran tentang kebhinekaan bangsa Indonesia yang meliputi adat istiadat, agama, dan suku bangsa. Untuk itu, ada tiga subtema yang dikembangkan dari tema tersebut, yaitu ”Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah”, “Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia”, dan “Internasionalisasi Bahasa Indonesia”. Subtema yang diangkat sebagai upaya meningkatkan literasi bangsa Indonesia, melestarikan budaya agar tidak tergerus oleh perkembangan peradaban, dan menginternasionalkan bahasa Indonesia.  

Menilai perlunya ikut andil dalam penentuan arah dan kebijakan mengenai bahasa di Indonesia, Ketua Prodi PGMI IAIN Langsa, Chery Julida Panjaitan, M.Pd., lolos sebagai peserta seleksi Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII subtema Literasi Bahasa dan Satsra Indonesia. Beliau mengambil topik bahan ajar literasi. Esai yang ditawarkan yaitu bagaimana mengintegrasikan berbagai platform menjadi bahan ajar berbasis teks dan HOTS untuk menyeimbangi kegandrungan gaming. Perkembangan teknologi tidak serta merta berdampak buruk bagi daya baca siswa. Menurutnya, kebiasaan bermain game dapat diolah menjadi hal positif selagi menggunakan metode yang tepat dalam upaya meningkatkan kesenangan membaca.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dalam dialog KBI XII juga menekankan bahwa upaya yang lebih cepat dan efektif untuk meningkatkan literasi yaitu dengan menjadikan anak senang membaca. Sejalan dengan hal tersebut, Dee Lestari juga membiasaan keluarganya membaca setiap hari untuk meningkatkan budaya literasi.

Momentum besar ini menjadi pengingat proses mempersatukan bahasa daerah yang beragam.  Direktur Jendral UNESCO bidang pendidikan, Stefania Giannini, sangat bangga akan keberagaman bahasa daerah bangsa Indoensia. Menurutnya, generasi Indonesia harus sadar akan kebesaran budayanya. Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa di tengah bahasa daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *